Minggu, 07 November 2010

Rangkuman Artikel


Krisis  pada tahun 1997 di Indonesia, telah mengubah banyak perubahan, baik politik maupun ekonomi. Di bidang ekonomi krisis telah membawa dampak yang sanngat parah yakni kemiskinan. Krisis telah memaksa pemerintah untuk mengkaji ulang kabijakan-kebijakan yang bersangkutan. Dengan adanya revitalisasi kebijakan pemintah, akhirnya ditemukan bahwa dengan mendesentralisasi desa, merupakan salah satu jawaban untuk mengatasi kemiskinan tersebut.
Saat ini keberadaan desa yang semula dinilai “terpinggirkan” kini telah bergeser menjadi salah satu aspek penting yang ikut andil sebagai tulang punggung ekonomi regional maupun nasional. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keanekaragaman usaha pedesaaan, ketersediaan sarana dan fasilitas untuk mendukung ekonomi pedesaan, membangun dan memperkuat rantai produksi dan pemasaran serta mengoptimalkan sumber daya alam sebagi dasar pertumbuhan ekonomi pedesaan.
Dalam proses itulah,peran transportasi sangat dibutuhkan untuk mensukseskan hal tersebut. Pada dasarnya, pembangunan sistem transportasi pedesaan dalam penyediaan aksessibilitas dan mobilitas masyarakat desa memerlukan tiga komponen yakni : infrastuktur transportasi pedesaan, pelayaanan transportasi dan kapasitas organisasional / manajemen untuk menangani dan mensinkronisasi pelayanan dan infrastruktur transportasi.
Mengapa transportasi di nilai berperan terhadap perekonomian yang berpdampak pada kemiskinan? Transportasi di harapkan merespons masalah pembangunan pedesaan dan mengentasan kemiskinan melalui program transportasi berikut ini :
a)      Mempertahankan dan meningkatkan pelayanan fasilitas dan infrastruktur transportasi
b)      Melanjutkan peningkatan sistem tansportasi lokal, dan
c)      Peningkatan aksesibiilitas ke fasilitas dan sarana transportasi.
Beberapa kasus nyata yang terhimpun yang mampu memperlihatkan peran transportasi terhadap ekonomi,Yakni kasus pertama konstruksi di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores. Menunjukan dapat meningkatkan aksesibilitas daerah pedesan yang mampu mengurangi waktu perjalana ke ibu kota kecamatan atau pasar lokal antara 60-80%. Dan desa-desa sekarang dapat di capai menggunakan kendaraan beroda 4. Kasus kedua, di Nepal yakni kebutuhan masyarakan akan aksesibilitas merupakan isu utamanya.
Jika hal tersebut telah terjadi, usaha konkret pemerintahlah yang di tunggu untuk meralisasikan itu semua.Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain ;
a)      Pembangunan transportasi desa harus terus di dukung untuk mingkatkan kehidupan yang berkesinambungan.
b)      Masyarakat, swasta, dan lembaga pendidikan harus di ikut sertakan dalam pengembangan transportasi pedesaan.
c)      Para stockholder harus membuat program yang komprehensif.
d)     Inisiatif pengembangan transportasi harus disebarkan seluas-luasnya.
e)      Program pengembngan harus merujuk pada aspek capacity building.
f)       Setiap stockholder, pemerintah pusat dan daerah harus membuat ketetapan alokasi dana yang baik bagi pengembangan tansportasi.
g)      Semua stockholder harus menyiapkan rencana mereka sendiri untuk pengembangan transportasi.
h)      Pengembangan transportasi harus menyertakan aspek pemeliharan untuk menjamin kesinambunagn nantinya.
i)        Rencana pembangunan harus menyertakan proses monitoring dan mekanisme evaluasi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar