Kamis, 28 Oktober 2010

Analisis Journal : Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Likuiditas Perusahaan Terhadap Risiko Investasi Saham yang Terdaftar pada Jakarta Islamic Index (JII)


 


Tema / Topik          
Tingkat bunga terhadap investasi
Judul
“Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Likuiditas suatu Perusahaan terhadap Resiko Investasi Saham yang Terdaftar pada Jakarta Islamic Index”
Latar Belakang
Berkembangnya saham syariah akhir-akhir ini yang dapat dijadikan sebuah sarana untuk mengakomodir dana dari para investor khususnya investor musim, karena saham syariah jauh dari usaha yang tergolong haram menurut islam.
Tujuan
  • Meneliti tentang risiko investasi pada saham-saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index (JII).
  • Untuk mengatahui pengaruh tingkat bunga yang berdampak pada tingkat likuiditas suatu perusahaan

Metode Penelitian
  • Data
Data kuantitatif yang bersifat data sekunder yang diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Bank Indonesia dan website mengenai pasar modal.
  • Variable
Penggunaan tingkat suku bunga dan tingkat likuiditas yang diduga berpengaruh terhadap risiko investasi.
  • Tahapan Penelitian
1.      Sampling, dengan menggunakan saham yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) dengan syarat :
      • Saham perusahaan yang terpilih masuk JII selama periode Januari 2004 sampai dengan Desember 2007 secara berturut-turut
      • Perusahaan emiten menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2004-2007
2.      Analisis data dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.
  • Model Penelitian
Menggunakan model matematis : Y = a+bx
                                                            = a + b1x1 + b2x2 + e
                                                        RI = a + b1TSB + b2LP + e
Model Gambar sebagai berikut :









Hasil dan Analisis
  • Pengaruh tingkat suku bunga terhadap resiko investasi
Setelah dilakukan uji t dimana sig/significance untuk tingkat suku bunga adalah 0,010 atau probabilitas dibawah 0,025. Maka tingkat suku bunga benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap risiko investasi. Kemudian koefisien regresi X sebesar (-1,277) menyatakan bahwa setiap peningkatan 1% tingkat suku bunga akan menurunkan risiko investasi sebesar 1,277.
  • Pengaruh tingkat likuiditas perusahaan terhadap risiko investasi
Setelah dilakukan uji t dimana sig/significance untuk tingkat suku bunga adalah 0,092 atau probabilitas dibawah 0,025. Maka tingkat likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risiko investasi. Kemudian koefisien regresi X sebesar 0,010 menyatakan bahwa setiap peningkatan 1% likuiditas suatu perusahaan maka akan meningkatkan risiko investasi sebesar 0,010.

Kesimpulan
Arah pengaruh tingkat suku bunga SBI adalah konsisten yang ditunjukkan dengan jika tingkat suku bunga tinggi maka akan mengakibatkan harga saham turun dan risiko investasi menjadi turun. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga rendah maka akan mengakibatkan saham naik dan risiko investasi meningkat.
Tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh rasio lancar dan tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi.









Selasa, 26 Oktober 2010

FTA, ANCAMANKAH BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA???



Perjanjian perdangan bebas (Free trade agreement/ FTA) ASEAN-China akan di berlakukan kurang dari beberapa hari lagi. Mau tidak mau Indonesia harus berbekal daya juang tinggi untuk bisa bertahan dalam pertarungan ini.
Dalam perjanjian tersebut berisi antara lain penghapusanbea masuk terhadap produk-produk import maupun ekspor, sehingga suka atau tidak suka Indonesia akan menerima “tamu” dari negri sebrang yang pasti akan tiba dengan armada terkuatnya.
Kawasan perdangan bebas atau kerap di sebut Free Trade Area (FTA) antara negara-negara di ASEAN dan China. Sejak di tandatangani pada November lalu, kerja sama perdangan bebas 10 Negara ASEAN dan China di proyeksikan mencetak nilai Perdagangan US$ 1,23 triliun, FTA disebut- sebut akan di jadikan batu loncatan China untuk mengekspor lebih banyak produk dari negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
Namun seperti di lansir Media Indonesia, Senin 21 Desember 2009, ditemukan bahwa 200 sektor usaha di Indonesia tidak siap menghadapi FTA, hal tersebut dikarenakan daya saing ke-200 sektor usaha itu tergolong industri yang sangat lemah, dan harus di lepaskan karena memang tidak kompetitif menghadi pasar bebas. Namun mau tak maupun produk daya saing lemah menurut analisis Departemen Perindustrian terpaksa direkomendasikan untuk tetap diikutsertakan dalam FTA ASEAN_China pada 2010, bersama dengan keompok produk berdaya saing seimbang dang kuat
Jika sudah begini kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah, terjadinya ledakan PHK besar-besaran di Indonesia.
Lalu langkah apa yang hurus di persiapkan untuk menghadapi penghapusan tarif bea masuk yang akan di belakukan lima hari sebelum 1 Januari 2010 tersebut???
Untuk menghadapi hal tersebut, diharapkan Indonesia tetap fokus terhadap seluruh sektor industrinya, serta dapat menciptakan produk dalam negeri yang mampu bersaing baik kualitas maupun mutu dengan produk impor. Untuk itulah, sangatlah jelas dibutuhkan tenaga kerja yang andal dengan mutu yang baik

Faktor Yang Mempengaruhi Selera dan Preferensi Konsumen Terhadap Permintaan

Perilaku Konsumen yakni selera bersifat dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
konsumennya.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap suatu produk diantaranaya yakni faktor harga, potongan harga dan faktor pelayanan, yang merupakan bagian  dari variabel bauran pemasaran (marketing mix) berpengaruh besar dalam meningkatkan volume permintaan

Did You Know ??




Perokok Pasif Lebih Berbahaya dari Perokok Aktif
R
okok udah sangat common banget kan… di antara masyarakat Indonesia, apalagi di kalangan umur kita-kita ini,,,  kayak makanan kedua deh setelah setelah kebutuhan pokok,hehe yang kita konsumsi, meskipun sepertinya para perokok di seluruh dunia tau dampak negatif rokok, tapi apa mereka tahu bahwa rokok juga bisa membahayakan orang yang bukan perokok ???hmmm… ko bisa ya ??
Perokok pasif yang biasa disebut Secondhand smoke (SHS) or Environmental tobacco smoke (ETS) adalah orang-orang yang terpaksa harus menghirup asap rokok yang di hembuskan oleh perokok aktif.
Walau nggak langsung menghisap rokok, resiko terganggumya kesehataan perokok pasif sebenarnya nggak jauh beda lho dengan perokok aktif. Kedua-duanya sama-sama menghirup asap yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Tapi sebenarnya dia mendapat dampak negatif dari sesuatu yang nggak dilakukannya…  
Selain itu derita perokok pasif bertambah karena meeka juga ikut menghirup asap rokok yang kemungkinan udah bercampur dengan pencemaran lingkungan lainnya, seperti polusi udara, asap kendaraan bermotor,dsb padahal seperti yang kita tau , tanpa campuran itupun, asap rokok udah sangat berbahaya, sekitar 4000 bahan kimia yang terkandung dalam rokok adalah zat karsinogen atau zat yang dapat menimbulkan kanker. Dan dari sebatang rokok, asap yang terhirup oleh perokok aktif, ternyata hanya 15% nya saja dan sisanya terbuang ke lingkungan yang akhirnya terhirup oleh perokok pasif.(side sream smoke/ asap samping) wah..wah
Tapii…. Perokok pasif juga punya kemungkinan menghirup udara mainstream smoke (asap rokok utama si perokok) jika jaranknya cukup dekat dengan perokok aktif. Mainsream dan side stream yang terpaksa dihisap oleh perokok pasif, kandungan bahan kimianya lebih tinggi di bandingkan dengan asap rokok yang masuk ke tubuh si perokok aktif. Hal ini di sebabkan karena tembakau terbakar pada temperatur yang lebih rendah ketika rokok sedang dihisap dan ini membuat pembakaran menjadi kurang sempurna yang efeknya akan mengeluarkan lebih banyak bahan kimia…
.wah..wah…bagi kita-kita yang menjadi perokok pasif, merasa BT,, kesal , namun tidak dapat melakukan apa-apa ??Ada beberapa tips nih.. yang bisa kamu lakuin, para perokok pasif untuk setidaknya meminimalkan bahaya rokok bagi perokok pasif
·   Mendingan kamu jaga jarak deh, dengan si perokok aktif…Eventhough with your boy friend,atau orang-orang terdekat kamu.. jika mereka sedang merokok
·   Asap roko menganungzat yang dapat menurunkan daya tahan tubuh , so coba deh untuk menambah asupan vitamin ke tubuh kamu.
·   Pilih tempat umum dengan ruangan No smoking, supa terlindung dari asap rokok
·    Jangan males buat lari pagi atau olahraga rutin untuk menyehatkan jantung dan paru-paru
·   Dan jangan segan menugur sang perokok jika kamu merasa terganggu dengan asapnya…

So well rokok emang udah menjadi habit bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia...emang susah sii untuk menghindarinya,, tapi setidaknya cobalah untuk meminimalkan bahaya rokok setidaknya buat diri kita sendiri. So care Your Healthy Guys... *)






Teh Hijau Meringankan Gejala Depresi

U
sia-usia muda seperti usia kita-kita ini nih.. rentan terkena depresi, hal tersebut dikarenakan jiwa dan psikis kita belom stabil dalam pencarian jati diri. Stres seringkali membayangi kita,, Eits tapi kamu perlu tahu ni ternyata teh hijau mampu meringankan gejala depresi.
Riset Dr Kaijun dari Tohoku University Graduate School, Jepang 44% orang-orang yang meminum sedikitnya empat cangkir teh hijau per hari berpeuang lebih rendah mengalami gejala depresi
Tim peneliti mengatakan kandungan asam amino theanine dalam teh di yakini mempnyai efek yang dapat menenangkan otak.
Tim peneliti mengatakan hubungan antara meminum teh hijau dan penurunan gejala depresi tetap kuat, bahkan setelah memperhitungkan status sosial dan ekonomi, gender, makanan, sejarah medis, serta penggunaan obat antidepresan...

So guys,,, ga perlu lagi nih depresi gara-gara setumpuk tugas dosen, penyusunan skiripsi, deg-degan siap-siap buat sidang, Or.. whatever masalah kamu...kamu Cuma perlu nyeduh teh hijau dan merilekskan pikiran kamu... Thare is so simple guys...

Di sunting dari Media Indonesia Selasa, 22 Desember 2009

The Circular Flow Bagan


·         Rumah Tangga melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhannya,rumah tangga inilah memasok faktor-faktor produksi salah satunya tenaga kerja ke pasar tenaga kerja, maka arus imbalan jasa yang diterima rumah tangga dari pasar tenaga kerja berupa  upah atau gaji.
·         Pasar tenaga kerja menyalurkan Sumber Daya Manusia (SDM) ke perusahaan, dan perusahaan pun memberikan balas jasa berupa upah atau gaji kepada pasar tenaga kerja.
·         Perusahaan menyalurkan kembalai tenaga kerja yang ada ke pasar barang untuk menghasilkan barang maupun jasa.
·         Pasar barang menyalurkan hasil produksinya berupa barang dan jasa kepada pemerintah dan pasar luar negeri yang di teruskannya kembali ke negara lain. Dari transaksi itulah pemerintah dan luar negeri memberikan balas jasa berupa arus uang pada pasar barang dan perusahaan
·         Pemerintah memberikan pelayan kepada rumah tangga dan perusahaan berupa:
Ø  Membangun sarana dan prasarana umum
Ø  Pemberian subsidi
Ø  Penegakan hukum
Ø  Menjaga keamanan negara, dan sebagainya .
·         Rumah tangga  dan perusahaan melakukan transaksi berupa pembayaran pajak kepada pemerintah
·         Rumah tangga menginvestasikan modalnya pada pasar uang dan lembaga keuangan.
·         Pasar uang dan lembaga keuangan memberiakan hasil bunga modal kepada rumah tangga untuk tetap berproduksi.
·         Pasar uang dan lembaga keuangan, memberikan pinjaman kepada perusahaan sebagai modal usaha, dan sebagai balas jasa perusaahn terhadap lembaga keuangan dan pasar uang, perusahaan memberikan laba untuk di investasikan kembalai di pasr uang dan lembaga keuangan.