Senin, 01 Agustus 2011

Analisis Harga tingkat kredit investasi selama krisis keuangan


TEMA/ TOPIK
Harga tingkat kredit investasi selama krisis keuangan
JUDUL
Harga Tingkat Risiko Kredit Investasi Selama Krisis Keuanganan oleh : Joshua D. Coval, Jakub W. Jurek, and Erik Stafford
LATAR BELAKANG
Krisis biasanya dicirikan oleh penurunan harga asset yang besar-besaran dan tidak terduga. Sebuah pertanyaan penting untuk investor dadn pembuat kebijakan adalah sejauh mana penurunan harga asset menggambarkan pemberitaan tentang ekonomi fundamental dan berapa banyak hal tersebut melibatkan peningkatan pasar friksi yang diciptakan oleh gangguan dalam sistem keuangan itu sendiri. Para tantangan tentu saja adalah bahwa keduanya cenderung menjadi contributor penting untuk penurunan harga. Untuk mengatasi masalah ini kami berusaha untuk memahami pendorong utama harga sekuritas kredit pada umumnya dan sekuritas kredit terstruktur pada khususnya.
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menenntukaan apakah penjualan kembali dibutuhkan untuk menjelaskan harga saat ini yang diaamati dalam pasar kredit
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan Struktural Untuk Menentukan Harga Sekurutas Kredit
Penelitian ini mengikuti kerangka kerja yg termodifikasi Merton-CAPM dalam Coval, Jureck dan Stafford (2009b). Institusi di balik pendekatan ini adalah untuk membangun hasil  dari sekuritas kredit ( seperti obligasi, utang tranches yang di jamin kewajiban, dll) bergantung pada realisai ekonomi negara yang diukur dengan pendapatan pasar kontemporer kemudian hasil dari payoff dengan mengunakan harga negara-negarayang diekstraksi dari opsi indeks saham. Model CAPM memungkinksn kita untuk menentukan nilai asset perusahan sebagai fungsi dari pendapatan modal pasar seperti yang telah di perkirakan

HASIL dan ANALISIS
Harga obligasi modifikasi model Merton CAMP cukup mudah dan wajar selama periode pra-krisis. Parameter memperlihakan stabilitas dan mkemampuan model untuk menjelaskan pergerakan yield permingguan yang setara dengan sebagian besar yang diturunkan dari berbagai spesifikasi. Namun dua asumsi baru dan berpotensi dipertimbangkan penting muncul dalam harga sekuritas kredit selama krisis finansial mengunakan model structural yakni: Pertama asumsipenting dari model Merton CAMP adalah bahwa perubahan nilai ekstrem adalah linear dalam return pasar ekuitas. Meskipun cukup standar untuk berasumsi bahwa beta dari asset perusahaan adalah invariant untuk derajat leverage (misalnya M&M II), jik pasar modal digunakan sebagi faktor resiko tunggal, Perwakilan asset perusahaan tidak dapat konstan. Secara khusus, sebagi indeks sekuritas mendekatu nol danleverage mendekati 100%, perubahan besar persen yang terjadi di pasar akan kecil pengaruhnya pada total nila dari asset perusahaan, karena kebanyakan dari itu di klaim oleh utang. Dan sementara asumsi beta asset konstan adalah salah satu leverage yang wajar bila rata-rata rendah (yaitu pasar saham yang sehat), ketika pasar mengalami penurunan yang tajam, beta asset mungkin mulai mengalami penurunan secara tidak biasa dari model structural
Asumsi Kedua dari krisis finansial adalah peningkatan dramatis dalam resiko default yang berpengalaman oleh sejumlah perusahaan keuangan. Selama 2008 penyebaran perusahaan keuangan meningkat hampir 1000 basis poin. Sejauh ini perusahaan perusahaan tersebut mewakili kontrak counterparty utama yang mendasari CDX dan tahapannya, risisko counterparty merupakan berpotensi menjadi pertimbangan penting dalam setiap usaha untuk enilai sekuritas ini selama krisis. Orang mungkin berharap resiko ini secara khusus diucapkan dalam apa yang disebut super senior tahap dari CDO, karena mereka hanya default di negara-negara dunia ketika penekan tersebar luas. meman sebelu krisis beberapa praktisi menyebutkan kepada kita bahwa ini adalah tantangan kunci dalam harga dan menafsirkan di super senior tranches.
Di sisi lain, setidaknya ada dua faktor yang dapat membatasi tingkat counterparty risiko dalam CDX dan trenchesnya. Pertama untuk setiap mitra non AAA dinilai dua cara yakni menandai ke pasar adalah fitur standar dari kontrak swap yang paling over the counter. Jadi risiko rekanan hanya akan muncul sejauh bawaa ke dua entitas refrensi dan pengalaman melompat untuk standar simutan. Namun, karena ini biasanya akan terjadi di negara yang maju di dunia, maka efek dari valuasi mungkin akan tetap menjadi non-trivial. Faktor ke dua yang dapat membatasi dampak resiko rekaan pada penilaian kita adalah jika harga pilihan jangka panjang yang digunakan iuntuk mendapatkan harga juga menangung risisko negara rekanan
KESIMPULAN
Penelitian ini telah menyelidiki harga tingkat risiko kredit invetasi selama krisis keuangan. Banyak analisis tampaknya melihat besarnya perubahan harga baru dan meyimpulkan bahwa kita harus menyaksikan harga yang buruk dan kegagalan pasar secara luas. Kesimpulan ini didasarkan pada intuisi yang gagal untuk menghargai non linier ekstrim dalam risisko sekuritas kredit, terutama di produksi oleh sekuritisasi (yaitu CDO tranches).  Analisis kami menunjukan bahwah perluasan kredit secara dramatis baru-baru ini sangat konsisten dengan penurunan di pasar ekuitas, meningkatkan volalitas dan apresiasi investor peningkatan risiko tertanam dalam sekuritas ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar